Ketika Dresden kehilangan arti sebagai pusat keagamaan di Jerman selama tahun 1830, artis-artis Norwegia mengiktui J C Dahl, dan menemukan pusat baru di Düsseldorf. Generasi ini, yang dinamakan ‘the Düsseldorfers’, menyajikan karya mereka kepada masyarakat Norwegia dan karya-karya mereka dikenal dalam tradisi Norwegia sebagai Romantisme Nasional (National Romanticism). Era ini terus dihubungkan dengan karya Adolph Tiedeman (1814- 1876) dan Hans Gude (1825-1903), yang bersama-sama menghasilkan lukisan yang hingga saat ini menjadi simbol ke-Norwegiaan – Brudferden i Hardanger (‘Bridal Voyage in Hardanger’). August Cappelen (1827-1852), yang melukis pemandangan kehidupan liar di daerah Telamark, dan Lars Hertervig (1830-1902), yang menciptakan interpretasi yang lebih pribadi terhadap sebuah pemandangan merupakan contoh-contoh para pelukis Norwegia beraliran Romantisme yang mengenyam pendidikan di Düsseldorf. Figur penting lainnya dari era ini adalah Amaldus Nielsen (1838-1932), Olaf Isaachsen (1835-1893) dan Carls Sundt-Hansen (1841-1907). Aliran Romantisme menekankan perhatian pada petani, bahkan dalam lukisan tentang Norwegia Barat dan pesisir pantai, menggambarkan mereka bekerja dengan menggunakan kostum tradisional.
Jumat, 09 Maret 2012
Lukisan Aliran Romantisme
Ketika Dresden kehilangan arti sebagai pusat keagamaan di Jerman selama tahun 1830, artis-artis Norwegia mengiktui J C Dahl, dan menemukan pusat baru di Düsseldorf. Generasi ini, yang dinamakan ‘the Düsseldorfers’, menyajikan karya mereka kepada masyarakat Norwegia dan karya-karya mereka dikenal dalam tradisi Norwegia sebagai Romantisme Nasional (National Romanticism). Era ini terus dihubungkan dengan karya Adolph Tiedeman (1814- 1876) dan Hans Gude (1825-1903), yang bersama-sama menghasilkan lukisan yang hingga saat ini menjadi simbol ke-Norwegiaan – Brudferden i Hardanger (‘Bridal Voyage in Hardanger’). August Cappelen (1827-1852), yang melukis pemandangan kehidupan liar di daerah Telamark, dan Lars Hertervig (1830-1902), yang menciptakan interpretasi yang lebih pribadi terhadap sebuah pemandangan merupakan contoh-contoh para pelukis Norwegia beraliran Romantisme yang mengenyam pendidikan di Düsseldorf. Figur penting lainnya dari era ini adalah Amaldus Nielsen (1838-1932), Olaf Isaachsen (1835-1893) dan Carls Sundt-Hansen (1841-1907). Aliran Romantisme menekankan perhatian pada petani, bahkan dalam lukisan tentang Norwegia Barat dan pesisir pantai, menggambarkan mereka bekerja dengan menggunakan kostum tradisional.
Unsur-unsur Seni Rupa
Yang dimaksud dengan unsur-unsur seni rupa ialah bagian-bagian yang sangat menentukan terwujudnya suatu bentuk karya seni rupa karena pemahaman kerangka dari pengertian unsur-unsur inilah maka seseorang akan mampu membuat karya seni rupa menjadi lebih sempurna, unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah :
1. titik 4. bentuk 7. gelap terang
2. garis 5. texture
3. bidang 6. warna
1. Titik : Satu bentuk/tanda yang dibuat dengan satu kali tekan dengan menggunakan alat tulis/alat lukis, dapat pula dikatakan titik merupakan suatu bentuk yang paling kecil dari seluruh rangkaian bentuk yang dibuat dalam pekerjaan menggambarkan/melukis.
2. Garis : Merupakan visualisasi dari kumpulan titik-titik yang bersambung memanjang.
Garis menurut bentuknya ada 6 macam, yaitu : garis lengkung, garis patah, garis lengkung berganda, garis patah berganda dan garis melingkar.
Garis menurut fungsi dan sifatnya ada tiga yakni :
- Garis nyata : yaitu garis yang nampak sebagai perwujudan bentuk bidang segi tiga, segi empat dan sebagainya yang selanjutnya garis merupakan elemen pembentuk bidang.
- Garis Semu : garis yang dibuat untuk menyatakan adanya bentuk bidang namun sebenarnya garis tersebut tidak ada, misal pada bentuk bidang lengkung.
- Garis Bantu : garis yang dibuat untuk menunjukkan bahwa garis tersebut memang benar-benar ada namun tidak nampak, karena tertutup bidang lain.
Dapat pula garis bantu merupakan garis penunjuk arah atau garis Bantu pembentuk benda : contoh pada teknis gambar perspektif.
Macam-macam garis :
a. Garis lurus c. Garis patah e. Garis patah berganda
b. Garis lengkung d. Garis lengkung berganda f. Garis lingkar
Sumber: http://eka.web.id/prinsip-dasar-dalam-seni-rupa.html
Prinsip Dasar Seni Rupa
Yang dimaksud Prinsip Dasar Seni Rupa adalah :
Pengetahuan dasar untuk berkarya seni rupa merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni rupa dalam bentuk dua Demensi maupun Karya seni Rupa tiga Demensi.
Secara Scematis dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Komposisi ialah : Suatu cara dan ketentuan untuk mengatur, mengusun, meramu (menyampur) dengan dasar kaidah-kaidah yang ada, hingga mewujudkan, suasana tatanan yang harmonis, kaidah-kaidah yang dimaksud dapat dibagi dua tahap proses yang sebenarnya kesemuanya itu adalah merupakan satu kesatuan teknis yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling mendukung untuk mendapatkan hasil karya seni yang bermutu atau yang berkwalitas, namun demikian untuk permulaan belajar dapat menggunakan kaidah dasar lebih dulu, karena dengan menggunakan kaidah dasar tersebut sudah bisa dilihat hasilnya walaupun belum tuntas penyelesaiannya.
Contoh penerapan komposisi yang sifatnya
1.1. Mengatur : bagaimana seorang disainer Interior mengatur perabot rumah, hiasan, foto dalam satu ruangan yang masing-masing disebut elemen estetik.
1.2 Menyusun : bagaimana seorang disainer seni grafis menyusun huruf, kata-kata, kalimat, gambar dalam satu bidang media cetak majalah atau surat kabar.
1.3 Meramu : Kata meramu juga bisa diartikan mencampur bagaimana cara seorang pelukis mencampur warna, dan seorang opoteker meramu obat dengan memperhatikan kadar bahan yang dipakai
Contoh penerapan komposisi yang sifatnya
1.1. Mengatur : bagaimana seorang disainer Interior mengatur perabot rumah, hiasan, foto dalam satu ruangan yang masing-masing disebut elemen estetik.
1.2 Menyusun : bagaimana seorang disainer seni grafis menyusun huruf, kata-kata, kalimat, gambar dalam satu bidang media cetak majalah atau surat kabar.
1.3 Meramu : Kata meramu juga bisa diartikan mencampur bagaimana cara seorang pelukis mencampur warna, dan seorang opoteker meramu obat dengan memperhatikan kadar bahan yang dipakai
2. BALANCE Keseimbangan) yang dimaksud ialah cara mengatur beberapa benda atau bidang dalam satu bidang kertas gambar aar hasilnya serasi dan harmonis.
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
2.1 Keseimbangan Simetri : “keseimbangan yang diterapkan pada pengatura benda atau bidang yang sama bentuknya, atau jika gambar tersebut dibagi dua merupakan satu bentuk yang dibagi dua sama besar atau sama dan sebangun.
2.2 Keseimbangan a Simetris = keseimbangan yang diterapkan pada pengaturan benda atau beberapa bentuk / warna yang tidak sama ukuran besar kecilnya benda, atau tidak sama posisinya caa meletakkannya.
2.3 Keseimbangan Skew Simetri = keseimbangan yang diterapkan pada beberapa bentuk benda atau bidang yang sama tapi sehadap penerapannya banyak dipergunakan untuk menggambar hiasan.
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
2.1 Keseimbangan Simetri : “keseimbangan yang diterapkan pada pengatura benda atau bidang yang sama bentuknya, atau jika gambar tersebut dibagi dua merupakan satu bentuk yang dibagi dua sama besar atau sama dan sebangun.
2.2 Keseimbangan a Simetris = keseimbangan yang diterapkan pada pengaturan benda atau beberapa bentuk / warna yang tidak sama ukuran besar kecilnya benda, atau tidak sama posisinya caa meletakkannya.
2.3 Keseimbangan Skew Simetri = keseimbangan yang diterapkan pada beberapa bentuk benda atau bidang yang sama tapi sehadap penerapannya banyak dipergunakan untuk menggambar hiasan.
3. Penerapan faktor keseimbangan dalam pekerjaan sehari-hari ada tiga macam yaitu :
3.1 Visualize Balance : keseimbangan yang dapat dinilai melalui pengamatan dan dapat diukur segi besar/kecil, panjang pendek, wujudnya berupa bentuk benda dua dimensi. Missal gambar ilustrasi, gambar hiasan, lukisan, foto.
3.1 Visualize Balance : keseimbangan yang dapat dinilai melalui pengamatan dan dapat diukur segi besar/kecil, panjang pendek, wujudnya berupa bentuk benda dua dimensi. Missal gambar ilustrasi, gambar hiasan, lukisan, foto.
Menikmati Lukisan Abstrak
Menikmati lukisan abstrak dapat dilakukan dengan cara melihat keharmonisan susunan unsur-unsur visualnya. Unsur-unsur visual berupa komposisi, warna, garis, dan tekstur lukisan menciptakan kesan dan pesan tertentu. Setiap orang berhak menafsirkan lukisan abstrak sesuai dengan latar belakang pengalamannya. Karena lukisan adalah tanda visual multi interpretasi.
Sumber: http://impianastudio.ning.com/profiles/blogs/makna-seni-lukis-abstrak
Makna Simbolik Pada Lukisan Abstrak
Lukisan abstrak juga dapat dianalisis berdasarkan warna simboliknya. Warna simbolik menyampaikan pesan-pesan atau kesan-kesan tertentu berdasarkan karakter warna. Warna sebagai simbol dipergunakan atas dasar konvensi, atau suatu kebiasaan yang berlaku umum.
Mawar merah dapat diartikan sebagai lambang cinta. Berdasarkan karakternya, warna merah terkesan semangat, berani, hangat, bahagia, dan optimis. Seorang pemuda yang memberikan setangkai mawar merah pada gadis pujaannya, dapat diartikan pemuda itu menyatakan cinta pada si gadis. Karakter warna merah dapat dianggap mewakili perasaan pemuda itu.
Warna hitam sering dipergunakan untuk menyatakan dukacita. Berdasarkan karakternya, warna hitam terkesan gelap, misterius, murung, sedih dan tenang. Pada upacara pemakaman biasanya orang mengenakan busana warna hitam sebagai pernyataan duka cita.
Demikian pula dengan warna-warna lainnya. Setiap warna memiliki karakter dan makna-makna simbolik tertentu. Warna hijau misalnya, banyak dipergunakan untuk simbol lingkungan hidup. Warna ini memiliki karakter sejuk, dingin, segar, tenang, dan nyaman. Warna hijau memberikan kesan kehidupan.
Warna kuning banyak dimanfaatkan untuk upacara-upacara gemerlap dan mewah. Warna kuning mengesankan kemegahan. Warna putih banyak dipergunakan untuk upacara-upacara sakral. Warna putih mengesankan bersih dan suci.
Pada lukisan abstrak, seorang pelukis memilih warna-warna berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pilihan-pilihan warna berdasarkan pada karakter dan makna-makna simbolik warna itu sendiri. Seorang pelukis abstrak tidak asal saja menaruh warna-warna pada kanvas.
Sumber: http://impianastudio.ning.com/profiles/blogs/makna-seni-lukis-abstrak
Kamis, 08 Maret 2012
Klasifikasi Warna Pada Lukisan Abstrak
Lukisan abstrak dapat dianalisis berdasarkan klasifikasi warnanya. Warna
dapat diklasifikasian dalam beberapa kelompok, yaitu warna panas,
dingin, harmonis, monokromatis, kontras dan netral. Warna panas terdiri
dari unsur-unsur warna merah, kuning dan oranye. Warna dingin terdiri
dari unsur-unsur warna hijau, hijau muda, dan biru.
Warna harmonis terdiri dari unsur-unsur warna berdekatan dalam lingkaran warna. Contohnya warna biru, hijau dan hijau muda. Atau warna merah, oranye dan kuning.
Warna monokromatis, warna yang disusun berdasarkan warna senada. Warna senada dibuat dengan menambahkan warna putih atau hitam. Warna biru bila ditambahkan warna putih akan menjadi biru terang. Semakin banyak warna putih ditambahkan, warna biru akan tampak semakin terang. Dengan cara seperti ini warna biru terang bisa dibuat menjadi beberapa tingkatan. Jika disusun dalam bidang gambar warna ini menjadi warna monokromatis biru.
Warna harmonis terdiri dari unsur-unsur warna berdekatan dalam lingkaran warna. Contohnya warna biru, hijau dan hijau muda. Atau warna merah, oranye dan kuning.
Warna monokromatis, warna yang disusun berdasarkan warna senada. Warna senada dibuat dengan menambahkan warna putih atau hitam. Warna biru bila ditambahkan warna putih akan menjadi biru terang. Semakin banyak warna putih ditambahkan, warna biru akan tampak semakin terang. Dengan cara seperti ini warna biru terang bisa dibuat menjadi beberapa tingkatan. Jika disusun dalam bidang gambar warna ini menjadi warna monokromatis biru.
Jika ditambahkan warna hitam, warna biru akan menjadi biru gelap.
Semakin banyak warna hitam ditambahkan, warna biru akan semakin gelap.
Dengan cara ini pula warna biru gelap bisa dibuat beberapa tingkatan.
Jika disusun dalam bidang gambar, menjadi susunan warna biru
monokromatis.
Warna kontras terdiri dari unsur-unsur warna yang saling bertentangan. Warna hitam dan warna putih adalah kontras karena sangat bertentangan. Warna kuning dengan ungu juga kontras. Demikian pula warna merah dengan hijau. Warna kontras adalah warna-warna yang sangat bertentangan. Dalam lingkaran warna, posisi warna kontras saling berhadapan.
Warna kontras terdiri dari unsur-unsur warna yang saling bertentangan. Warna hitam dan warna putih adalah kontras karena sangat bertentangan. Warna kuning dengan ungu juga kontras. Demikian pula warna merah dengan hijau. Warna kontras adalah warna-warna yang sangat bertentangan. Dalam lingkaran warna, posisi warna kontras saling berhadapan.
Sumber : http://impianastudio.ning.com/profiles/blogs/makna-seni-lukis-abstrak
Makna Seni Lukis Abstrak
seni abstrak
Seni abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Pada awal abad ke-20, istilah ini lebih digunakan untuk mendeskripsikan seni seperi kubisme dan seni futuristik.
Memahami Lukisan Abstrak
Lukisan abstrak sering menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat kebanyakan.
Lukisan apa ini? Kok tidak ada bentuknya? Seperti corat-coret saja! Lukisan seperti ini sulit dipahami. Pernyataan seperti itu sering terlontar ketika seseorang berhadapan dengan lukisan abstrak.
Karena tidak mengemukakan sesuatu yang kongkrit, lukisan abstrak terkesan sulit dimengerti. Hanya orang-orang tertentu saja yang menyukai lukisan jenis ini. Kesannya, lukisan abtrak menjadi karya seni kaum elit dan hanya dipahami kaum intelek saja. Padahal sebenarnya tidak sulit memahami lukisan abstrak.
Sekilas Seni Abstrak
Louis Fichner dalam Understanding Art (1995) menyatakan, seni abstrak merupakan penyederhanaan atau pendistorsian bentuk-bentuk, sehingga hanya berupa esensinya saja dari bentuk alam atau objek yang diabstraksikan. Abstraksi, mengubah secara signifikan objek-objek sehingga menjadi esensinya saja.
Seni abstrak diciptakan melalui dua pendekatan. Pertama, seni abstrak diciptakan tanpa merujuk secara langsung pada bentuk-bentuk eksternal atau realitas. Ke dua, seni abstrak berupa citraan-citraan yang diabstraksikan yang berasal dari alam. Seni abstrak diciptakan melalui proses mengubah atau menyederhanakan bentuk-bentuk menjadi bentuk geometrik atau biomorfik. Seni abstrak juga dapat diciptakan dalam bentuk ekspresif.
Istilah nonobjective dahulu digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis seni abstrak tertentu. Istilah ini kemudian ditinggalkan oleh para kritikus kontemporer dan para sejarawan. Mereka lebih memilih istilah seni abstrak daripada seni nonobjective. Seni abstrak muncul pada abad 20 dalam seni rupa Barat, sebagai seni avant-garde.
Lukisan abstrak berupa abstraksi pohon dibuat oleh pelukis Piet Mondrian. Pelukis ini menciptakan lukisan abstrak melalui beberapa tahapan. Pertama, pohon digambar tampak seperti mata memandang. Kemudian pohon digambar berdasarkan esensinya saja, yaitu struktur garisnya.
Lukisan abstrak lainnya, lukisan ekspresionis karya Jackson Pollock, merupakan ekspresi murni pelukis tanpa merujuk pada objek-objek alam. Lukisan abstrak ini diciptakan berdasarkan intuisi pelukis. Cat warna-warni di tuangkan pada permukaan kanvas, sehingga membentuk komposisi-komposisi tertentu.
Sumber : http://impianastudio.ning.com/profiles/blogs/makna-seni-lukis-abstrak
Seni abstrak adalah salah satu jenis kesenian kontemporer yang tidak menggambarkan obyek dalam dunia asli, tetapi menggunakan warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Pada awal abad ke-20, istilah ini lebih digunakan untuk mendeskripsikan seni seperi kubisme dan seni futuristik.
Memahami Lukisan Abstrak
Lukisan abstrak sering menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat kebanyakan.
Lukisan apa ini? Kok tidak ada bentuknya? Seperti corat-coret saja! Lukisan seperti ini sulit dipahami. Pernyataan seperti itu sering terlontar ketika seseorang berhadapan dengan lukisan abstrak.
Karena tidak mengemukakan sesuatu yang kongkrit, lukisan abstrak terkesan sulit dimengerti. Hanya orang-orang tertentu saja yang menyukai lukisan jenis ini. Kesannya, lukisan abtrak menjadi karya seni kaum elit dan hanya dipahami kaum intelek saja. Padahal sebenarnya tidak sulit memahami lukisan abstrak.
Sekilas Seni Abstrak
Louis Fichner dalam Understanding Art (1995) menyatakan, seni abstrak merupakan penyederhanaan atau pendistorsian bentuk-bentuk, sehingga hanya berupa esensinya saja dari bentuk alam atau objek yang diabstraksikan. Abstraksi, mengubah secara signifikan objek-objek sehingga menjadi esensinya saja.
Seni abstrak diciptakan melalui dua pendekatan. Pertama, seni abstrak diciptakan tanpa merujuk secara langsung pada bentuk-bentuk eksternal atau realitas. Ke dua, seni abstrak berupa citraan-citraan yang diabstraksikan yang berasal dari alam. Seni abstrak diciptakan melalui proses mengubah atau menyederhanakan bentuk-bentuk menjadi bentuk geometrik atau biomorfik. Seni abstrak juga dapat diciptakan dalam bentuk ekspresif.
Istilah nonobjective dahulu digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis seni abstrak tertentu. Istilah ini kemudian ditinggalkan oleh para kritikus kontemporer dan para sejarawan. Mereka lebih memilih istilah seni abstrak daripada seni nonobjective. Seni abstrak muncul pada abad 20 dalam seni rupa Barat, sebagai seni avant-garde.
Lukisan abstrak berupa abstraksi pohon dibuat oleh pelukis Piet Mondrian. Pelukis ini menciptakan lukisan abstrak melalui beberapa tahapan. Pertama, pohon digambar tampak seperti mata memandang. Kemudian pohon digambar berdasarkan esensinya saja, yaitu struktur garisnya.
Lukisan abstrak lainnya, lukisan ekspresionis karya Jackson Pollock, merupakan ekspresi murni pelukis tanpa merujuk pada objek-objek alam. Lukisan abstrak ini diciptakan berdasarkan intuisi pelukis. Cat warna-warni di tuangkan pada permukaan kanvas, sehingga membentuk komposisi-komposisi tertentu.
Sumber : http://impianastudio.ning.com/profiles/blogs/makna-seni-lukis-abstrak
Pengertian Seni Lukis
Dalam pengertian seni lukis karya senirupa, lukisan adalah yang paling populer
karena dikenal dan hampir setiap masyarakat. Karya
lukisan ‘sering’ dijadikan bahan pembahasan senirupa
terutama pada perkembangan seni modern. Sehingga
ini dapat dirasakan seolah seni lukislah yang dikategorikan cukup
lengkap merekam peristiwa budaya di tempatnya masing-masing.
karena dikenal dan hampir setiap masyarakat. Karya
lukisan ‘sering’ dijadikan bahan pembahasan senirupa
terutama pada perkembangan seni modern. Sehingga
ini dapat dirasakan seolah seni lukislah yang dikategorikan cukup
lengkap merekam peristiwa budaya di tempatnya masing-masing.
Jika ditinjau dari materi yang digunakan, memang seni lukis
memerlukan material yang mudah didapat dan mudah dikerjakan daripada
karya seni lain seperti seni patung, grafis atau keramik.
Maka jumlah seniman lukis lebih banyak daripada seniman seni rupa lainnya.
Namun demikian masih banyak masyarakat yang tidak dapat memahami
tentang arti lukisan, bahkan sering dikacaukan pengertiannya dengan “gambar”.
Lukisan dalam pengertian yang sederhana adalah penggambaran obyek ke atas bidang
datar dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara
penuh. Sebuah lukisan membutuhkan konsep tutur yang subyektif, yaitu
harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema atau gagasan
secara representatif. Di sini ekspresi pelukis seolah-olah menjadi
pendorong utama, sedangkan bentuk, corak dan Pengertian warna merupakan hasil akibat ekspresi tadi.
Sumber : http://be4rt.com/lukis/pengertian-tentang-seni-lukis/
My Biography
Nim : 1112300353
Kelompok: ZP
Nama: Giska Puspita
Alamat: Perumahan Ciputat Baru jl. Kemital blok: E/199
Nama saya Giska Puspita. Saya dilahirkan di Jakarta 13 Agustus 1993, saya anak ke-2 dari 3 bersaudara. Tentang pendidikan saya, saya memulai masuk TK(taman kanak-kanak) tahun 1998, memulai masuk SD(sekolah dasar) tahun 1999, memulai masuk SMP(sekolah menengah pertama) tahun 2005, memulai masuk SMA(sekolah menengah atas) tahun 2008 dan memasuki kuliah tahun 20011. Saya seseorang yang menyukai tentang Art, terutama seni menggambar/sketsa. Karena menurut saya dalam dunia seni apa yang kita pikirkan bisa tertuang dalam gambaran kita sendiri.
Seni Rupa Murni dan Seni Rupa Terapan
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan
dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,
dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu:
Secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah “Fine Art”. Namun, sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah “Fine Art” menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan seni rupa kriya ke dalam bahasa “Visual Arts” atau “Applied Arts” atau dalam bahasa indonesia adalah seni rupa terapan.
Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan seni fungsional, merupakan contoh-contoh seni rupa terapan. Dalam konteks kreatif dan abstrak, bidang arsitektur dan fotografi juga dianggap sebagai seni rupa terapan.
Sumber: http://www.techinfo.web.id/2009/08/seni-rupa-murni-dan-seni-rupa-terapan.html
Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu:
- SENI RUPA MURNI
- SENI RUPA KRIYA
- SENI RUPA DESAIN
Secara umum, terjemahan seni rupa di dalam bahasa Inggris adalah “Fine Art”. Namun, sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah “Fine Art” menjadi lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan seni rupa desain dan seni rupa kriya ke dalam bahasa “Visual Arts” atau “Applied Arts” atau dalam bahasa indonesia adalah seni rupa terapan.
Bidang-bidang seperti desain industri, desain grafis, desain interior, seni dekorasi, dan seni fungsional, merupakan contoh-contoh seni rupa terapan. Dalam konteks kreatif dan abstrak, bidang arsitektur dan fotografi juga dianggap sebagai seni rupa terapan.
Sumber: http://www.techinfo.web.id/2009/08/seni-rupa-murni-dan-seni-rupa-terapan.html